Surakarta >> Solo Batik Fashion 2016 mempunyai tema Mutu Manikam Pesona Indonesia, yang berarti memiliki berbagai macam batupermata dari bumi Indonesia yang mempesona. Acara ini digelar pada 07-09 Oktober 2016 di Kawasan Balaikota Surakarta yang menampilkan keragaman batik oleh 35 desainer dan 250 lebih outfit dari berbagai daerah. Pada pembukaan acara Solo Batik Fashion 2016 sempat terkendala karena hujan deras yang membasahi kota Solo, hingga pada akhirnya hujan reda dan acara dimulai dari pukul 20.00 hingga 22.00 WIB. Acara Solo Batik Fashion ini adalah pagelaran ke delapan kalinya yang selalu dilaksanakan secara publik, gratis, dan bertempat di outdoor.
Selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Ibu Eny Tyasni Suzana mengatakan bahwa dengan diadakannya Solo Batik Fashion 2016 beliau berharap Solo tidak hanya sekedar menjadi kota batik, tapi juga menjadi ibukota batik Indonesia yang melahirkan desainer-desainer yang nantinya akan menasional bahkan mendunia.
Kemudian Bapak Wakil Kota Solo, Bapak Achmad Purnomo menambahkan, ‘Kota Solo sebagai ibukota batik di Indonesia harus di branding agar masyarakat di luar kota Solo berkunjung ke kota Solo untuk mencari batik yang diinginkan. Batik Solo memiliki karakter dan filosofi yang khas daripada kota yang lain. Optimis wisatawan dari berbagai daerah akan meningkat dan semakin intens dengan adanya pagelaran semacam ini. Dalam Solo Batik Fashion 2016, acara ini untuk mensosialikan agar batik tetap dicintai oleh masyarakat walaupun pakaian modern namun corak batik tetap ada dan melekat bagi busana modern. ( #Rezafa )