Kebumen News (1 Nopember 2021)
Sebanyak 40 Peserta mengikuti pelatihan BEKTOGUR (bekam totok ruqyah gurah) yang diselenggarakan Pengurus Cabang Yayasan JRA (Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Kabupaten Kebumen) satu hari penuh. JRA merupakan bagian dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kebumen. Pelatihan ini juga diikuti peserta dari luar Kabupaten Kebumen, nampak hadir perwakilan dari PC JRA Kabupaten Sragen, Bandung, Cilacap, Banyumas.
Pelatihan yang diselengarakan di sekretariat PC JRA Kabupaten Kebumen di Komplek Masid Jami’ Ahmad Kauman Kecamatann Pejagoan dibuka secara resmi oleh H. A Cholid Fikri ketua PC LDNU Kabupaten Kebumen mewakali Ketua Tanfidziyah PCNU Drs. H. Dawamudin Masdar, M.Ag.
Hadir dalam acara pembukaan, Gus Husnur Ali al Hafidz (devisi Thibbun Nabawi PP YJRA) sebagai narasumber, Gus Mustholih dari PW YJRA, Pengurus PC YJRA Kab. Kebumen dan Perwakilan 26 Pengurus PAC JRA se Kaupaten Kebumen.
“JRA saat ini semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat umum, hususnya warga Nahdliyin. Kalau dulu orang mendengar ruqyah selalu beranggapan atau identik urusanya dengan Jin, tetapi dengan disahkannya oleh PB LDNU bahwa JRA sebagai sayap organisasi LDNU, masyarakat semakin mengenal JRA sebagai way of life / jalan hidup dan gaya hidup sehat ala Nabi Muhammad SAW”, Tutur H. Cholid Fikri dalam sambutan saat pembukaan Pelatihan.
Sebagai Ketua LDNU H. Cholid berpesan agar semua anggota JRA terutama para peserta untuk mensyiarkan metode Bektogur kepada masyarakat, karena semua metode pengobatan di JRA berdasar atau bersumber dari al Qura’an. Jadi sangatlah tepat mengajak masyarakat agar menjadikan al Qur’an sebagai obat pertama dan utama dari semua penyakit, inilah dakwah yang sebenarnya dari JRA.
Di akhir sambutan Cholid Fikri berpesan agar 300 angota JRA yang yang ada dikebumen untuk ikut mengenalkan atau membumikan JRA kepada masyarakat dengan menggunakan atribut seperti batik, rompi kaos blangkon yang menempel logo JRA, LDNU & NU, selain itu juga harus menjadi uswah cara hidup sehat ala Nabi Muhammad SAW.

Gus Husnur Rohim selaku narasumber dalam acara Pelatihan Bektogur, menekankan agar Bekamer dari JRA harus patuh pada SOP dan standar kesehatan baik yang membekam atau pasien yang di bekam guna menjaga keselamatan kedunya. Jangan main-main dengan standar bekam ala thibbun nabi, karena selain menjalankan sunnah nabi, ada nilai ibadah dalam menjaga kesehatan keselamatan kedunya, jadi bekam ala JRA harus professional secara metode, alat dan kemampuan, sehingga semua lien merasapuas, senag, nyaman dan bahagia karena dalam mencari kesehatan ada unsur sunnah yang aman, terukur dan teruji. (Kn.01)