Kebumen News (8 Agustus 2021)
Pohon bidara atau sidr merupakan salah satu pohon istimewa yang disebutkan dalam alqur’an dan hadits. Saat ini banyak kaum muslim salah persepsi pohon bidara dipersepsikan daun kelor terutama dalam pemulasaran jenazah. Padahal yang dimaksud dalam fiqih islam itu bukan itu ( daun kelor). Bidara arab merupakan pohon yang sudah banyak di budidaya di Indonesia walaupun belum menyebar ke daerah. Pohon ini juga sangat ramah dengan alam Indonesia yang tropis.
Mengingat multi fungsinya pohon bidara baik secara fiqih Islam maupun khasiat klinis herbal maka Ketua PCNU Kebumen KH Dawamudin mengajak pemerintah dan elemen masyarakat untuk melakukan gerakan budidaya pohon bidara atau sidr. Dari PCNU Kebumen melalui LPPNU mempelopori gerakan sosial dan moral penghijaun di Kebumen dengan tajuk gerakan 1 juta pohon bidara. Diharapkan dari gerakan ini nantinya bisa mendapatkan dukungan baik dari pemerintah, masyarakat msaupun pengusaha. Menurut Dawam dengan menanam bidara diharapkan membawa barokah dan kemaslahatan karena ini merupakan pohon sorga.
Namun demikian P.Dawamudin menjelaskan bahwa tradisi menggunakan daun kelor tidaklah sepenuhnya salah. Hal ini mengingat masih sulitnya mendapatkan daun bidara di desa desa. Daun kelor bisa saja digunakan namun hal ini tidak mendapatksn sunahnya rosul. Demikian pula juga dalam mandi haid, nifas dan mualaf itu juga disunahkan menggunakan daun dara.
Berbagi pohon bidara
LPPNU Kebumen sebagai tangan panjang atau departementasi dari PCNU akan menyelenggaran launching gerakan 1 juta pohon bidara besok 10 agustus 2021 sekaligus berbagi bibit pohon bidara. Untuk tahap awal LPPNU akan mendistribusikan 10.000 bibit bidara ke masyarakan secara gratis. Diharapkan nanti akan terjadi pengembangan budidaya bidara di masyarakat sehingga sampai tahun 2023 harapanya gerakan 1 juta bidara dapat terpenuhi. Demikian penjelasan imam satibi selaku ketua LPPNU. Bidara saat ini juga sangat tepat di kembangkan menjadi obat virus atau anti septik dalam melawan covid. Demikian pula dalam pemulasaran jenazah covid seharusya sudah dimulai dengan daun bidara. Demikian pula pada pemulasaran jenazah umum. (Kn.01)