Kebumen Nes (9 April 2021)
Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kabupaten Kebumen melihat kurangnya integrasi pemetaan pada wilayah pertanian dan pangan, maka bertempat di hotel Grafika Gombong, Distapang Kabupaten Kebumen mengadakan bimbingan teknis (bimtek) studi rantai nilai mulai tanggal 5 hingga 8 April 2021. Sebanyak 50 peserta yang berasal dari penyuluh pertanian yang berada dalam kawasan lokasi IPDMIP menjadi peserta dalam bimtek ini. Bimtek Pemetaan Awal Rantai Nilai ini bertujuan untuk menjadikan peserta dapat membuat peta rantai nilai komoditas utama dan komoditas tanaman bernilai ekonomi tinggi lain yang berada di daerah irigasi yang sudah divalidasi oleh para pihak terkait (petani, pelaku usaha, dinas perdagangan, dan lain-lain) sebagai acuan untuk melaksanakan pengembangan kegiatan rantai nilai dengan mengoptimalkan peranan pendamping lapangan dan petani.
Rantai nilai (value chain) dalam sektor pertanian adalah nilai tambah dalam pertanian yang terbentuk ketika terjadi perubahan dalam bentuk fisik atau bentuk produk pertanian, atau terjadi akibat adopsi metode produksi, atau proses penanganan yang bertujuan untuk meningkatkan basis konsumen bagi produk tersebut sehingga produsen mendapatkan porsi yang lebih besar dari pengeluaran belanja konsumen. Untuk itu manajemen rantai nilai produk pertanian mengintegrasikan seluruh proses produksi mulai dari kegiatan pengolahan, distribusi, pemasaran hingga produk sampai ke tangan konsumen. Untuk mendukung rantai nilai ini, perlu peningkatan akses dan layanan pasar untuk meningkatkan nilai tambah dan kegiatan pascapanen yang lebih baik. Bimtek ini merupakan serangkaian acara dalam program IPDMIP. IPDMIP (Integrated Participatory Development & Management of Irrigation Project) itu sendiri adalah program yang dirancang untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mengatasi berbagai kendala dan meningkatkan produktivitas pertanian, serta mengurangi kemiskinan di pedesaan, mempromosikan kesetaraan gender dan meningkatkan gizi. Program IPDMIP dilaksanakan guna meningkatkan nilai pertanian irigasi berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan dan sumber penghidupan di perdesaan. Proyek ini mengadopsi pendekatan penetapan sasaran yang inklusif di daerah irigasi sehingga menguntungkan semua petani yang aktif. Namun demikian, IPDMIP menggunakan strategi penetapan sasaran yang mempertimbangkan tingkat kemiskinan yang ada untuk menjangkau rumah tangga yang paling termarginalkan (misalnya: miskin, perempuan, pemuda, petani di daerah hilir, daerah-daerah dengan irigasi yang kurang memadai). Program IPDMIP di kabupaten Kebumen dilaksanakan sejak Tahun 2019 dilaksanakan di 2 Daerah Irigasi (DI) di kabupaten Kebumen. DI yang termasuk yaitu DI Jatinegara dan DI Pringtutul. Adapun kecamatan yang menjadi pelaksana Kegiatan IPDMIP antara lain:
- Kecamatan Ayah di 1 Desa terdampak
- Kecamatan Rowokele di 3 Desa terdampak
- Kecamatan Buayan di 3 Desa terdampak
- Kecamatan Kuwarasan di 2 Desa Terdampak
- Kecamatan Puring di 5 Desa terdampak
Hari pertama dan kedua bimtek, peserta mendapatkan materi tentang studi rantai nilai dengan pembicara dari Kementerian Pertanian yang diwakilkan oleh Ir. Pamela Fadhilah, MA; Ir. Mochammad Nurul Anwar, MA perwakilan regional 8 IPDMIP dan Elva Susanti, S.Sos tim IPDMIP Kabupaten Kebumen serta dari Badan Perencanaan Pengembangan dan Penelitian Daerah (BAPPEDA). Hari ketiga bimtek, peserta dibawa langsung ke lapangan untuk mencari data terkait rantai nilai padi mulai dari petani, tengkulak, pengilingan, pengepul hingga ke konsumen. Setelah data diperoleh, peserta menganalisis data tersebut kemudian menyusun rantai nilai hingga menjadi sebuah proposal. Kemudian hasil dari data tersebut akan dipresentasikan peserta pada hari keempat. Dari hasil pelatihan ini diharapkan Tim Rantai Nilai kabupaten di seluruh lokasi IPDMIP dapat memberikan fasilitasi pengembangan rantai nilai kepada petani penerima manfaat di daerah irigasi. (kn.01)