Kebumen News (24 Maret 2021)
Penghasilan Kebumen terdiri dari dua jenis Penghasilan Asli Daerah (PAD) dan Penghasilan Transfer dari pusat. Penghasilan total Kebumen masih tergantung dari pusat sebanyak 87% penghasilan Kebumen berasal dari transfer pusat. Sedangkan untuk penghasilan asli daerah (PAD) tahun 2020 hanya sekitar 13%. Meskipun penghasilan ini telah mengalami kenaikan dari tahun 2017 yang mencapai 11%.
Hal ini terungkap di dalam konsultasi publik yang digelar oleh pemerintah daerah kabupaten Kebumen dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kebumen 2021-2026.
Konsultasi publik ini mengundang SKPD, perguruan tinggi, instansi-instansi di Kabupaten Kebumen. Konsultasi publik ini dilakukan secara luring dan daring. Forum luring dilaksanakan di gedung Jatijajar Komplek rumah dinas Bupati Kebumen, sedangkan daring menggunakan aplikasi Zoom meeting sebanyak 130 peserta tergabung di dalam daring.
Di dalam forum ini juga terungkap pertanyaan terkait dengan data banyak data yang ditampilkan oleh Pemkab itu tidak berdasarkan data yang faktual. “Untuk menyusun rencana pembangunan yang berkelanjutan, kita harus menggunakan data yang faktual.” Ungkap Saiful Ulum anggota DPRD Kebumen dari Fraksi PKB.
Selly dari unsur Pimpinan DPRD Kebumen berharap ada singkronisasi antara Eksekutif dengan DPRD Kebumen yang tettuang dalam Pokok-pokok pikiran, dan muncul di RPJMD Kebumen, selain itu Selly juga menyatakan bahwa RPJMD tahun 2021-2026 ini tidak jauh berbeda dengan lima tahun sebelumnya.
Acara diawali dengan sambutan oleh Bupati Kebumen sekaligus penyampaian visi misi, dilanjutkan penyampaian kemampuan anggaran daerah oleh kepada Bap3da, yang dipaparkan oleh Aden, di situ terungkap data-data tentang kekuatan dan kelemahan keuangan anggaran daerah kabupaten Kebumen.
Konsultasi publik ini adalah langkah kedua dalam penyusunan RPJMD Kebumen tahun 2001-2026 setelah sebelumnya dilakukan penyusunan oleh eksekutif, untuk selanjutnya adalah penyampaian draft untuk dibahas di DPRD Kebumen.(Kn.01)