Kutowinangun- Berkembangnya wabah corona atau covid 19 membuat hampir semua orang lebih menjaga kebersihan. Salah satu upaya pencegahan covid 19 yaitu dengan mencuci tangan secara rutin. Kemudian, hampir semua fasilitas umum telah tersedia tempat cuci tangan, salah satunya menggunakan Padasan.
Padasan yang semula dikenal sebagai tempat air berwudhu, kini menjadi barang langka. Pasalnya di pelbagai tempat memasang barang tersebut untuk cuci tangan. Hal tersebut dibenarkan oleh Teguh Riyanto selaku pengrajin padasan Desa Pejagatan Kecamatan Kutowinangun.
“Memang sekarang (padasan) menjadi rebutan banyak orang. Kemarin saja, ada pesanan lebih dari 30 buah untuk balai desa, kantor dan rumah-rumah,” tuturnya. Namun pihaknya juga mengatakan bahwa pembuatan padasan memakan waktu yang cukup lama. “Ya kira-kira kalau 10 hari sudah bisa dibakar. Itu pun kalau tidak hujan, ” tandasnya.
Permintaan konsumen yang tinggi tersebut ternyata tidak bisa dipenuhi oleh produsen. Mas Putu Jagat selaku tokoh masyarakat mengatakan, “Kami tinggal mempunyai tiga pengrajin padasan di Desa Pejagatan,” tuturnya. Pihaknya juga menegaskan pengrajin yang dimaksud sudah dalam kategori lansia. (M Fauzi-KN07)