Kebumen, (Kebumennews.com),–Konflik antara TNI AD dan warga Urutsewu masih terus berlanjut. Setelah beberapa minggu yang lalu warga melakukan penolakan dengan cara demonstrasi, sampai hari ini Rabu 11 September 2019 proses pemagaran tanah sengketa masih terus berlangsung.
Baca : Demonstran Urut Sewu dan Wartawan Dilarang Masuk Gedung F
Tim Kebumen News mendapat informasi dari warga Urutsewu bahwa telah diterjunkan ke lapangan sekitar 40 personil TNI bersenjata lengkap untuk menjaga proses pemagaran tanah sengketa. TNI bersenjata lengkap ini tiba di lapangan pada Selasa 10 September 2019 sekitar jam 10.29 WIB.
“Tentara bersenjata lengkap berhadapan langsung dengan petani Desa Brecong Kecamatan Buluspesantren,” ungkap warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Sebelumnya, Senin 9 September 2019 sekitar pukul 17.00 WIB seorang warga melihat beberapa petani berlari menuju sawah. Kejadian itu belum diketahui pasti penyebabnya. Namun, berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun oleh Tim Kebumen News, ada 10 TNI dan beberapa Intelejen TNI berjaga dilokasi pemagaran tanah yang berdekatan dengan sawah warga.
Baca : Pemerintah Masih Abaikan Petani Urutsewu
Perlu diketahui, pemagaran tanah yang dilakukan oleh TNI AD akan dilaksanakan mulai dari Kecamatan Mirit sampai Kecamatan Buluspesantren. Pemagaran tanah sepanjang 22,5 kilometer rencananya akan diselesaikan selama 149 hari. Pengerjaan pagar tersebut diawali dari Desa Entak Kecamatan Ambal oleh PT Sempalan Jati sebagai pemenang tender.
Namun, adanya aktivitas pemagaran tanah tersebut ditentang habis-habisan oleh warga. Beberapa Minggu yang lalu, warga dan TNI AD yang dimediasi Bupati Fuad Yazid pernah melakukan usaha penyelesaian, namun gagal. Warga yang masuk di wilayah Urutsewu masih memilih jalan idealismenya untuk menolak proses pemagaran tanah tersebut.