Oleh Eka*
Ingatan Mereka
Sekarang kau pergi
Meninggalkan mereka yang mudah kutemui
Meninggalkan kenangan yang tak mudah kuhindari
Dan kehilanganmu memang berat kurasai
Saat rindu tak dapat lagi kurayu
Saat lembaran kusam menunjukkan aksaramu
Aku menemukanmu
Kau hadir walau dalam ikatan semu
Namun masih aku mengenalimu
Pada udara yang menerpa
Pada kalimat yang pernah kau baca
Pada detik kita berjumpa
Aku berterima kasih pada mereka
Yang telah mengingatkanku pada masa kita bersama
Ketika Kau Pergi
Jikalau datang waktu itu
Ketika kau pergi membawa jasadmu
Ijinkan aku mengingatmu
Ijinkan aku memeluk namamu
Jikalau datang waktu itu
Dimana suaramu tak terdengar lagi
Ijinkan kubaca larik-larik puisi ini
Biar kurengkuh, kuhayati walau rindu menjadi
Jikalau datang waktu itu
Dimana aku letih melawan durja
Sebab pilu yang seringkali terasa
Aku mengalah pada takdir yang tertera
Purnama
Senjaku hilang berganti malam
Saat gulita memaksaku tenggelam
Saat duniaku beranjak padam
Kau datang walau dalam cahaya temaram
Rela memberiku dekap ketenangan
Mengajarkanku makna kehidupan
Dan, memberiku banyak tuah kebijaksanaan
Tak dapat kubayangkan jika kelam datang menghalang
Kau redup dan mungkin menghilang
Sampai tak dapat lagi kau buat bayang
Akupun turut menghilang
Namun aku ada pada kertas-kertas lama yang terbuang
Pada seloka-seloka lama
Pada syair-syair puisi yang berirama
Dan temukan aku pada bait-bait purnama
Kepalsuan
Aku tau akan ada saat ini
Saat kau pergi undur diri tanpa permisi
Menyisakan sekeping kenangan dihati
Dimana itu semua akan sulit aku akui
Sementara kau buat aku tuli dan buta
Dalam bingkai yang kau sebut cinta
Kau buat aku sekarat dan mati
Dalam bingkai yang kau sebut hati
Mengapa kau tak ajari aku arti kemunafikan
Untukku sembunyi dalam sebuah kepura-puraan
Bukan aku meminta harapan
Bukan pula aku memaksakan sebuah kemungkinan
Yang kumau hanyalah sebuah kepastian
Dan kepalsuanmu adalah sebuah jawaban
*Mahasiswi IAINU Kebumen. Aktif di organisasi PMII Kebumen. Aktif di dunia literasi.