Kebumen News – Pimpinan anak cabang Fatayat Buluspesantren Kab Kebumen mengajak generasi muda untuk mencintai buni dengan menggelar acara “Menanam 10000 pohon.” Acara yang dikomando olehQurrotul Aini, S.Pd.I Ketua PAC Fatayat Buluspesantren berhasil menginspirasi dan menggiatkan kaum perempuan untuk berkesadaran kolektif memandang dan memaknai alam semesta.
Sosok kurus tinggi yang akrab dipanggil Aini ini menyatakan, “Semua manusia mempunyai kewajiban yg sama dalam melestarikan alam. Kita semua berasal dari bumi dan akan kembali kepada bumi. Saat ini kita sedang meminjam ruang hidup pada anak cucu kita.”
“Oleh karena itu jangan sampai mereka lemah karena ulah kita. Kehebatan hamba di hadapan Allah tidak akan berarti jika kepedulian terhadap sesama manusia dan alam bernilai rendah. Shodaqoh yg efektif adalah dengan menanam pohon. Setiap manusia dan binatang membutuhkan oksigen dan lapisan ozon diharapkan bisa kembali normal.” Sambung Aini.
Fatayat bekerjasama dengan pondok pesantren Asmaul Husna Rantewringin asuhan KH. Muhamad Mubakir dan Hubbul Wathon Institute yang berjejaring dengan Balai Pengelola Hutan wilayah VII membagikan 10.000 bibit Albasia secara gratis kepada para santri, anggota Fatayat, Ansor, muslimat, alumni ponpes dan masyarakat luas. Sebagai bekal pemenuhan nutrisi warga utk masa mendatang Fatayat juga membagikan lebih dari 1000 bibit buah-buahan berupa kelengkeng, sirsak, alpukat dan durian dengan obyek penerima manfaat yg sama.
Masih satu rangkain dengan kegiatan ini yaitu peringatan hari santri nasional tahun 2017 mengambil tema santri gotong royong, adalah kegiatan penanaman 1440 Cemara laut di pesisir pantai selatan dengan melibatkan para santri, anggota Banser, PMII, muslimat NU, IPNU dan IPPNU. Lokasi penanaman di area Makam syekh Nuryasin di desa Bercong.
Pengambilan lokasi di Makam syekh diharao agar kelak ribuan jamaah penziarah yang datang setiap bulan sya’ban bisa beristirahat di bawah pohon dan terhindar dari panasnya udara pantai. Hampir 200 orang yg terlibat dalam kegiatan ini menurut Kyai Ibnu Sholah dari GP Ansor buluspesantren.
“Dengan dua kegiatan pelestarian alam ini keluarga besar NU Buluspesantren memiliki impian adanya desa ekowisata yang berbasis tanaman produktif. Semoga hutan bambu petung bisa mewarnai jalur selatan agar tampak rindang” tutur Aini. Begitu masuk kawasan desa akan disambut dengan kebun buah. Semoga para pihak bisa menjemput ide mulia ini.
Aris Munandar selaku perwakilan dari BPH VII merespon kegiatan Fatayat karena baru kali ini organisasi perempuan melakukan inspirasi dan beraksi sesuatu hal yg biasanya dilakukan kaum laki. Berarti pemahaman mengenai kesetaraan gender langsung diaplikasikan. Niscaya utk ke depan akan kami perhatikan niatan mulia sahabat2 Fatayat dalam upaya pelestarian lingkungan. (Kn.01)