Kebumen News – Wonosobo >> Tak menampakkan wajah sedih itulah keseharian Aminah Dzurrotus Sangadah, salah seorang peserta cukur Gembel pada ritual Cukur Gembel yang digelar Sabtu, 30 Juli 2016 di Komplek pariwisata Telaga Menjer Garung Wonosobo . Ia tampak ceria berada di tengah teman-temannya sesama peserta cukur gembel. Aminah adalah seorang peserta cukur gembel yatim yang bapaknya Khoerul Murod telah tiada akibat kecelakaan pada usia yang sangat muda. Kini ia dirawat ibunya, Nurchasanah seorang Guru Tidak Tetap di sebuah SMP di kecamatan Leksono Wonosobo.
Tak banyak yang ia minta sebagai tebusan saat ritual cukur gembel digelar. Permintaan yang harus dipenuhi oleh orang tua jika ingin gembelnya tidak tumbuh lagi seteah dicukur. Ia minta seikat bunga yang terbuat dari plastik dan tujuh buah boneka berby yang telah dipenuhi ibunya dan diberikan saat dicukur oleh Mulyono, Kepala Dinas Pariwisaya Wonosobo pada urutan ketiga.
Hidup bersama neneknya yang juga seorang janda di desa Lipursari kecamatan Leksono Wonosobo Dzurroh panggilan akrabnya setiap hari nampak ceria, tak nampak kesedihan di matanya akibat ditinggal oleh bapaknya sejak setahun lalu. “Bapak sedang bekerja jauh, nanti duitnya buat sekolah Dzurroh” Tuturnya dengan polos setiap ditanya oleh orang tentang keadaan bapaknya.
Dzurroh yang saat ini sedang duduk di bangku TK di desanya, tumbuh seperti anak-anak sebayanya, sampai tumbuh rambut gimbal di bagian belakang kepalanya. Kemunculan gimbal di rambutnya itupun diawali dari kejadian aneh, saat rambutnya yang mulai kusut disisir oleh neneknya pada hari Jumat, tiba-tiba matanya mendelik tajam, tubuhnya kejang-kejang seperti sekip. Ibunya sangat panik demi melihat anaknya seperti kesakitan.
Saat datang orang pintar, spontan ia bilang “Tidak apa-apa, anak ini sedang dimasuki arwah Mbah Kalacethe, besok rambutnya bakalan gimbal. Perlakukan ia seperti anak-anak gimbal.” Tutur kakek orang pintar yang enggan disebutkan namanya.
Kini gimbal di kepala Dzurroh sudah habis dicukur pada ritual cukur gembel, dan rambut gimbalnya telah dilarung di telaga Menjer. Semoga kehidupannya semakin baik, menjadi anak yang sholihah, dan berbakti kepada orang tua, dan berguna bagi nusa, bangsa dan agama. (Kn.01)