Kebumen News >> Masih tajam ingatan kita atas longsor yang menimpa tiga rumah dan menewaskan enam warga di Desa Sampang Kecamatan Sempor Kebumen, tepat saat ‘Slametan Matangpuluh’ dina yang digelar Kamis (27/7) di musholla dekat lokasi longsor. Slametan matangpuluh dina merupakan salah satu warisan ulama dalam tradisi Nahdlatul Ulama ynag perlu dilestarikan. Acara sederhana ini dihadiri oleh warga masyarakat beserta Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang diwakili oleh H. Makruf Widodo dan diimami oleh KH. Yusuf Solahudin. “Ya kita memang diundang untuk mengikuti slametan matangpuluhdina korban longsor di Sampang” Tutur Makruf Widodo.
Kini kita kembali dikejutkan dengan berita pohon tumbang dan tanah longsor yang menimpa desa Giritirto. Sebagaimana dilaporkan dari lapangan bahwa telah terjadi tanah longsor tiang listrik dan pohon tumbang. Ada 10 pohon lebih yang tumbang menyebabkan jalan arah ke Sadang macet total. Pohon yang tumbang terjadi di lokasi hutan pinus.
Longsor dan pohon tumbang ini hanya bisa diangkat dengan bantuan beckhoe dan alat pemotong kayu slink saw,. Pada kejadian ini telah terjebak satu unit mobil dan dua motor penumpang. Di mobil yang erjebak itu ada yang terkena sakit asma. “Tetapi saat ini sudah dievakuasi dibawa dengan mobil DPU, sementara penumpang motor yang satu belum diketahui” Tutur camat Karangsambung. (Kn.01)