Kebumen >> Masih ingat pada bulan Mei yang lalu Warga desa Triwarno Kecamatan Kutowinangun protes. Pasalnya pengurugan jalan lintas selatan-selatan yang sedang berlangsung sepanjang Mirit-Puring memakan korban kerusakan jalan di sepanjang Triwarno yang tanahnya diambil untuk pengurugan. Truk setiap hari berlalu-lalang keluar masuk desa Triwarno untuk mengangkut tanah urugan tanpa diukur tonasenya.
Untuk Saat ini jalan semakin parah karena musim hujan turun khsusnya jalan babadsari seperti lumpur yang di ladang siap di tanami padi akibat untuk lewat truk pengangkut tanah yang tujuanya untuk membuat jalan tol JLSS yang di programkan pemerintah. Berita terkait Jalan rusak di kebumen , warga blokade jalan tuntut diratakan
Masyarakat pengguna jalan sangat menyesalkan rusaknya jalan dan disesali lagi kalau di musim hujan jalan seperti lumpur dan sulit dilewati. Sedangkan jalan babadsari jalan utama untuk anak anak berangkat sekolah dan warga menuju aktifitas sehari-hari, sangat disesalkan karena belum ada perbaikan senegfikan setelah pasca aksi blokade jalan bulan mei dan dimusim hujan pun truk tetap jalan dan menjadikan semakin hancur jalan babadsari.
Menurut salah satu pengguna jalan babadsari Irfangi dan soleh mengatakan silahkan proyek pemerintah berjaan tapi mohon jalan diperhatikan sehingga jalan tidak hancur da trukpun harus bisa mengatur jam jalan dan sering ditemui truk sudah berjalan waktu anak-anak sekolah berangkat ke sekolah anak-anak harus ektra hati-hati takut bajunya terkena lumpur. Warga berharap agar pihak proyek dan pemerintah berkerjasama saling menjaga dengan menperbaiki dan mengatur jadwal truk saat beroprasi demi keyamanan bersama. ( Kn.03)