#Pilbub #Kebumen
[W]uwuran, begitu orang Kebumen menyebut untuk istilah Money Politic, mungkin dalam kondisi saat ini hal itu sudah menjadi hal yang wajar. Ya, alasannya karena para pemilih harus mengorbankan waktu kerjanya demi mensukseskan pilkada. Semoga pada Pilkada di Kebumen kali ini juga bersemangat datang ke TPS dan tidak ada yang golput.
[one-half-first]
[P]aslon 1, Paslon 2 dan Paslon 3 sama saja, sama sama baik hati, masing masing berlomba lomba meringankan beban para pemilih, ada yang Rp.20 ribu, ada yang Rp.25 ribu, dan ada yang Rp.30 ribu bahkan kabarnya ada yang lebih. Wuwuran selalu lekat dengan pemilihan, dan hal ini sudah demikian terbuka bagi masyarakat bahkan di sosial media yang sangat terbuka saat ini.
Masing-masing Tim Sukses Percaya calon yang diusungnya akan terpilih. Dengan kesemangatannya menyukseskan calon masing-masing mengorbakan waktu, [/one-half-first][one-half][/one-half]tenaga dan pikiran agar calonnya benar-benar sukses. Tetapi yang perlu diingat, dari calon yang ada apa mungkin semuanya akan jadi Bupati? Padahal dalam aturan Pilbub hanya satu yang bakal jadi, Mereka adalah yang mendapatkan suara terbanyak di antara calon.
Bila wuwuran yang sedemikian memasyarakat ini dikatakan melanggar, semua Pilbup sudah melanggar dari semua calon. Panwaslu sangat kewalahan menangani kasus pelanggaran semacam ini yang sulit dibuktikan. (dikelola dari berbagai sumber).