#Gusdurian #Kebumen
[I]nsiden 160 orang tewas pada 6 titik aksi kekerasan di Kota Mode Paris Prancis baru-baru ini, salah satu indikator kurangnya penanaman nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Jaringan Komunitas Gusdurian Kebumen, turut prihatin dengan kasus intoleransi yang terjadi di Paris, dengan menggelar jalan sehat Minggu (15/11) bertempat di alun-alun Kebumen. Kegiatan yang juga untuk memperingati hari “Toleransi Sedunia” ini diikuti ratusan peserta jalan sehat di arena car freeday.
[one-half-first]
[H]umam Rimba Palangka Koordinator Jaringan Gusdurian Ngapak Kebumen menjelaskan,”Hari toleransi sedunia yang diperingati Senin (16/11), dengan sehat jalan dan pemutaran film dokumentasi Gus Dur ini sebagai upaya menjaga nilai toleransi dalam kehidupan yang plural ini.” Tutur Rimba
Harapannya, dengan jalan sehat ini, warga Kebumen dan sekitarnya tetap dapat menghargai perbedaan agama, suku ras dan bahasa serta nilai-nilai perbedaan lainnya.
Acara jalan sehat ini didukung berbagai komunitas mereka mengirimkan perwakilan [/one-half-first][one-half][/one-half]diantaranya kaum Difabel, komunitas OMK (Orang Muda Katolik), Indipt, Rumah Inklusif, Klenteng Kebumen. IPPNU, PMII Kebumen. Aksi keprihatinan yang dikemas jalan sehat ini membentangkan poster-poster berisi pesan moral toleransi pemikiran alm. KH Abdurrahman Wahid (Gusdur).
“Nilai toleransi terus hidup tumbuh berkembang dengan tetap bersikap kesetaraan, keadilan, anti kekerasan, anti diskriminasi, menghormati kaum minoritas.” Harap Rimba
Rimba menambahkan, dalam waktu dekat akan direncanakan akan digelar peringatan khoul (peringatan hari wafat ) Gus Dur pada 16 Desember 2015. “Pada acara itu Jaringan Gusdurian Kebumen berrencana akan memutar film di tiga tempat. Film ini membawa pesan toleransi dan nilai-nilai pluralisme.” Pungkas Rimba (BWK)