#Gombong #Kebumen
[one-third-first][P] enambangan batu kapur yang merupakan bahan baku semen oleh PT. Semen Gombong dikawasan karst gombong selatan mengancam kerusakan lingkungan, salah satunya sumber pasokan mata air alami..[/one-third-first]
Menurut data Aquaculture Stewardship Council (ASC) terdapat 32 sumber mata air yang mengalir melewati celah gua-gua di area pertambangan.
Sumber air tersebut juga merupakan sumber kehidupan masyarakat baik untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, peternakan maupun perikanan. Bahkan pada saat kemarau panjang terparah pada tahun ini daerah kawasan karst masih memiliki air yang melimpah. Terlihat dari sungai-sungai kecil yang masih terus mengalir melewati pedesaan.
Menurut Dr. KO ahli karstologi mengatakan jika wilayah karst gombong selatan mengalami kemarau panjang masyarakat tidak akan kekurangan air itu dikarenakan sumber mata airnya berasal dari sungai-sungai bawah tanah yang membentuk struktur jaringan yang saling berhubungan satu sama lain. Struktur jaringan tersebut terbentuk dalam waktu 11 sampai dengan 25 juta tahun yang lalu dan tercatat di kementerian lingkungan hidup tahun 2003 mencapai 48,94 km².
Kawasan karst gombong selatan dinyatakan sebagai kawasan karst kelas I yang berarti merupakan kawasan lindung berdasarkan keputusan menteri ESDM nomor : 961.K/40/MEN/2003 itu dikarenakan kawasan tersebut merupakan sumbar daya alam yang tidak terbarukan (non-renewable), mudah rusak, tidak bisa dipulihkan lagi (untretrievable) dan rentan terhadap pencemaran. (opal)